Sakramen Penguatan: ‘Dalam Yang Satu, Kita Adalah Satu’

Uskup Agung Simon Poh (kedua dari kanan) bergambar bersama para paderi paroki dan jemaat.

Oleh Paroki Bunan 

BUNAN-TEBEDU — Dua perayaan istimewa telah berlangsung di Gereja Holy Cross, Tebedu, pada 14 September lalu, dan di Gereja St Jude, Bunan pada 26 Oktober lepas.

Seramai 140 jemaat di kawasan Tebedu dan 203 jemaat di Bunan menerima Sakramen Penguatan. 

Kedua-dua perayaan ini menandakan detik penting dalam perjalanan iman umat yang telah dibaptis dan kini diteguhkan oleh Roh Kudus di dalam Sakramen Penguatan.

Misa Kudus di kedua-dua gereja telah dirayakan oleh Uskup Agung Simon Poh, bersama dengan Fr Cornelius, Rektor Paroki, dan paderi-paderi paroki yang lain. 

Menjelang hari penerimaan Sakramen Penguatan yang juga bersempena dengan pesta pelindung gereja masing-masing, kedua-dua komuniti paroki telah membuat persiapan yang rapi. 

Gereja Holy Cross, Tebedu, menganjurkan Triduum (tiga hari), manakala Gereja St Jude, Bunan, mengadakan Novena (sembilan hari) bertemakan ‘Dalam Yang Satu, Kita Adalah Satu’. 

Setiap hari Novena dimulakan dengan Doa Rosari pada jam 5:30 petang, diikuti dengan nyanyian bersama dan diteruskan dengan Doa Novena kepada Pelindung Gereja St Jude.

Upacara kemudian disusuli dengan Perayaan Misa Kudus mengikut tema harian yang telah ditetapkan bagi memperkayakan semangat rohani umat Katolik di Paroki Bunan-Tebedu.

Selain itu, para calon Penguatan turut mengikuti seminar khas sebagai persediaan rohani dan kefahaman mendalam tentang makna sakramen tersebut. 

Dalam tradisi Gereja Katolik, Sakramen Penguatan diberikan agar umat yang telah dibaptis dimeterai dan diteguhkan dalam Roh Kudus untuk hidup sebagai saksi Kristus.

Di dalam homilinya, Uskup Agung Simon Poh mengingatkan para penerima Sakramen Penguatan bahawa mereka adalah milik Tuhan Yesus. 

Beliau juga menegaskan bahawa melalui Sakramen Penguatan, Roh Kudus mengurniakan anugerah dan buah-buah-Nya supaya umat semakin aktif dan bermurah hati dalam menyumbangkan masa, bakat, karisma dan sumber demi kehidupan serta misi Gereja dan masyarakat.

Uskup Agung turut menyeru agar umat memelihara iman Katolik dengan bersungguh-sungguh, serta menjadi saksi Kristus yang berani dan setia dalam kehidupan harian mereka. 

Perayaan penuh syukur ini menandakan semangat kesatuan dalam iman seperti tema yang dihayati bersama: ‘Dalam Yang Satu, Kita Adalah Satu’. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.